Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Buku Fatwa Penyusunan Ktsp (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Paud

Halloo ayah bunda berjumpa lagi bersama kami,dihari yang cerah ini kami akan coba membahas perihal buku pedoman penyusunan KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) PAUD sesuai dengan judul diatas,kami sudah siapkan link downloadnya di final pembahasan ini untuk anda semua yang membutuhkan materi referensinya namun menyerupai biasa sebelum anda mendapat format filenya alangkah baiknya anda pahami dulu sedikit isi buku pedoman ini yang akan kami ulas sedikit biar anda semua tidak galau dalam mencerna isi materinya.

Contoh Buku pedoman penyusunan KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) PAUD


Pengertian KTSP(kurikulum tingkat satuan pendidikan)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk PAUD ialah kurikulum operasional
yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik satuan PAUD. Artinya,
kurikulum ini dibentuk oleh satuan pendidikan diadaptasi dengan karakteristik satuan
PAUD menyerupai keadaan lingkungan, penerima didik, pendidik, sarana dan prasarana, biaya,
dan nilai-nilai yang mendasari, serta kegiatan yang akan dilakukan oleh satuan PAUD.

KTSP dibutuhkan sebagai pola atau panduan forum untuk:

  1. menyelenggarakan kegiatan lembaga.
  2. melaksanakan aneka macam layanan dilembaga.
  3. melaksanakan proses pembelajaran dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Mengembangkan KTSP

Dalam melaksanakan pengembangan KTSP memperhatikan:
  • keragaman geografis,
  • keragaman potensi sumber daya,
  • ketersediaan sarana dan prasarana yang berbeda antarsatuan pendidikan,
  • keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya,
  • karakteristik forum (misal: lingkungan, sosial,peserta didik,visi,misi,keagamaan,inklusif),
  • dll.
Prinsip-prinsip penyusunan KTSP
  • Berpusat pada anak
  • kontekstual
  • kopetensi dan dimensi perkembangan
  • pembentukan kepribadian
  • sesuai tahap perkembangan
  • sesuai dengan cara belajar
  • holistik integratif
  • melalui bermain
  • membangun pengalaman belajar
  • konteks sosial budaya
Perhatikan prinsip - prinsip penyusunan KTSP!

1. Berpusat pada anak dengan mempertimbangkan potensi, bakat, minat,perkembangan,dan kebutuhan anak,termasuk kebutuhan khusus.
  • Kurikulum menempatkan anak sebagai sentra tujuan.
  • Kurikulum yang disusun memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tingkat usia (age appropriateness), selaras dengan potensi,minat dan karakteristik termasuk kebutuhan khusus anak secara individu(individual appropriateness).
  • Kurikulum juga bersifat inklusif dengan mengakomodir kebutuhan dan perbedaan anak baik dari aspek jenis kelamin, sosial, budaya, agama, fisik,maupun psikis sehingga semua anak terfasilitasi sesuai dengan potensi masingmasing tanpa ada diskriminasi aspek apa pun.
2. Kurikulum dikembangkan secara Kontekstual Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan:
  • karakter daerah,
  • kondisi satuan PAUD, dan
  • kebutuhan anak.
3. Mencakup semua dimensi kompetensi dan kegiatan pengembangan

Kurikulum PAUD untuk membuatkan kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi semua kegiatan pengembangan nilai agama dan moral, fi sik-motorik (motorik kasar, motorik halus, kesehatan dan sikap keselamatan), kognitif(belajar dan pemecahan masalah,berfikir logis,berfikir simbolik),bahasa (memahami bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa,keaksaraan), sosial-emosional (kesadaran diri,rasa tanggungjawab untuk diri dan orang lain,perilaku prososial) dan seni (kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri,berimajinasi dengan gerakan musik,drama,dan bermacam-macam bidang seni lainnya).

4. Program pengembangan sebagai dasar pembentukan kepribadian anak

Kurikulum dirancang untuk membangun sikap spiritual dan sosial bukan menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek lainnya. Sikap spiritual dan sosial yang dimaksud ialah sikap yang mencerminkan sikap beragama, hidup sehat, rasa ingin tahu,sikap estetis,bersikap kreatif, percaya diri,sabar, mandiri,peduli,menghargai dan toleran, bisa bekerja sama,mampu menyesuaikan diri,jujur,tanggung jawab,rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang cukup umur lainnya di lingkungan rumah,tempat bermain,dan satuan PAUD.

5. Memperhatikan tingkat perkembangan anak

Kurikulum disusun dengan memperhatikan kesinambungan secara vertikal (antara tujuan
pendidikan nasional, tujuan lembaga, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran) dan
kesinambungan horizontal (antara tahap perkembangan anak: usia lahir – 2 tahun, usia 2-4 tahun dan usia 4-6 tahun merupakan rangkaian yang saling berkesinambungan).

6. Mempertimbangkan cara anak belajar

Kurikulum mengakomodasi pelaksanaan pembelajaran yang memungkinkan anak membentuk pengalaman mencar ilmu dengan cara mencar ilmu anak. Anak mencar ilmu mulai dari dirinya kemudian ke
luar dirinya, dari konkrit ke abstrak, sederhana ke kompleks,mudah ke sulit yang dilakukan dengan cara melakukannya sendiri (hands on experience).

7. Holistik – integratif

Kurikulum membuatkan semua aspek perkembangan secara seimbang melalui layanan
pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan,kesejahteraan ataupun layanan proteksi anak.
Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak terutama pada stimulasi
perkembangan mental-intelektual dan sosialemosional.Layanan kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak. Layanan proteksi ditujukan untuk memberi tunjangan kondisi dan lingkungan yang nyaman dan aman, yaitu bebas dari kecemasan, tekanan dan rasa takut.Untuk melaksanakan layanan Holistik-Integratif tersebut, Satuan PAUD harus berhubungan antara lain dengan puskesmas, posyandu, bina keluarga balita (BKB),dan Komisi Pelayanan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI).

8. Belajar melalui bermain

Proses membangun pengalaman bersifat aktif. Anak terlibat pribadi dalam kegiatan bermain yang
menyenangkan. Selama bermain anak memakai ide-ide gres mereka,belajar mengambil keputusan, dan memecahkan persoalan sederhana.

9. Memberi pengalaman belajar

Penyusunan kurikulum menawarkan pengalaman mencar ilmu anak perihal aneka macam konsep keilmuan, teknologi, dan seni secara dinamis melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, sesuai dengan tahapan perkembangan anak,nilai moral, karakter yang ingin dibangun, dan budaya Indonesia.

10. Memperhatikan dan melestarikan karakteristik sosial budaya

Kurikulum mempertimbangkan lingkungan fisik dan budaya kedalam proses pembelajaran untuk
membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan pengalaman gres untuk
membentuk konsep gres tentanglingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Lingkungan sosial dan budaya berperan tidak sebagai objek dalam kurikulum melainkan sebagai sumber
pembelajaran bagi anak usia dini. Pengenalan sosial budaya semenjak usia dini dalam rangka memupuk rasa nasionalis dan cinta budaya.

Alur Penyusunan KTSP

Analisi konteks > Penyusunan > Pengesahan > Pelaksanaan KTSP

1. Analisis Konteks

A. Satuan PAUD membentuk Tim Pengembang Kurikulum Satuan PAUD (TPKS PAUD).Tim sanggup terdiri atas: 
  • kepala sekolah,
  • guru,
  • ketua yayasan,
  • pengawas,
  • komite sekolah.
B. TPKS PAUD melaksanakan analisis konteks mempelajari,dan menganalisis:
  • dokumen perundang-undangan,
  • kondisi, peluang, dan tantangan yang terkait dengan penerima didik, pendidik,sarana, prasarana,biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta kegiatan yang akan dilakukan.
2. Penyusunan Dokumen KTSP PAUD
  • Satuan PAUD melaksanakan rapat kerja penyusunan kurikulum dengan memperhatikan hasil analisis konteks yang telah dilakukan.
  • Rapat kerja dipimpin oleh kepala sekolah.
  • Peserta rapat kerja ialah seluruh warga yang ada di satuan pendidikan (misalnya guru, petugas TU, petugas kebersihan).
  • Rapat kerja sanggup melibatkan komite sekolah, narasumber dan pihak lain yang terkait.
  • Draf kurikulum sanggup dikaji ulang (di-review) dan direvisi .
3. Pengesahan Dokumen KTSP PAUD

Dokumen KTSP yang telah disusun oleh setiap satuan PAUD perlu disahkan oleh pejabat yang berwenang menyerupai dinas pendidikan setempat dan/atau ketua yayasan/pengelola.Cara pengakuan sanggup dilakukan dengan cara:
  • Pengawas/penilik setempat melihat kelayakan KTSP yang disusun.
  • Kepala Satuan PAUD mengajukan Kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Satuan PAUD/Ketua Yayasan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk disahkan atau setidaknya diketahui.
  • Dinas Pendidikan atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan kewenangannya mengesahkan dokumen kurikulum yang bersangkutan.
4. Pelaksanaan KTSP

KTSP yang telah disusun harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh warga yang ada pada satuan PAUD tersebut.

Download buku pedoman penyusunan KTSP(kurikulum tingkat satuan pendidikan)PAUD

Langsung saja dapatkan format filenya yang sudah kami siapkan link downloadnya dibawah ini untuk ayah bunda khususnya guru pendidik yang membutuhkannya dan tentu saja anda bisa dapatkan secara gratis tinggal di unduh saja.



Cukup sekian pembahasan kami kali ini perihal buku pedoman penyusunan KTSP(kurikulum tingkat satuan pendidikan)PAUD.semoga dengan adanya pembahasan ini bisa menjadi manfaat bagi kita semua khususnya guru pendidik yang akan mencerdaskan bawah umur tercinta kita untuk mempunyai kegunaan dimasa depan.

Materi Terkait:






Post a Comment for "Buku Fatwa Penyusunan Ktsp (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Paud"