Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran Paud
Hallo apa kabar ayah bunda berjumpa lagi bersama kami di www.materipaud.com kali ini kami akan membahas dan membagikan format file dalam bentuk pdf wacana buku pedoman pengembangan tema pembelajaran PAUD namun sebelum ayah bunda mendapat bahannya ibarat biasa kami akan coba sedikit membahas materinya.
Contoh Buku Pedoman pengembangan tema pembelajaran PAUD
Pentingnya Menggunakan Tema Dalam Pembelajaran PAUD
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memakai pembelajaran tematik.Pembelajaran tematik dipandang sesuai dengan pola kerja otak sebab membahas satu tema dari banyak sekali konsep dan aspek perkembangan.Penentuan tema sangat terbuka.Artinya,satuan PAUD sanggup menentukan tema yang akan dipakai dalam pembelajaran sesuai dengan minat anak,situasi dan kondisi lingkungan,serta kesiapan guru mengelola kegiatan.Penentuan tema tidak sekadar mudah
diterapkan,tetapi perlu memperhatikan beberapa prinsip supaya pembelajaran yang dilaksanakan lebih menarik dan mendalam.Keluasan tema bergantung pada kemampuan guru dalam menguasai tema tersebut.Hal penting yang harus diperhatikan guru dalam menyebarkan tema yaitu kebermaknaan tema dalam membangun pengalaman berguru yang bermutu bagi anak usia dini.Oleh sebab itu dalam menentukan tema menjadi penting kalau diawali dengan identifikasi tema dan sekaligus ketertarikan anak terhadap topik tertentu.Untuk memperlihatkan wawasan kepada para guru PAUD dalam menyebarkan tema pembelajaran,maka disusun“Pedoman Pengembangan Tema dalam Pembelajaran Anak Usia Dini”.Pedoman ini diharapkan sanggup menjadi pola bagi guru dalam menyebarkan tema di forum PAUD masing-masing.
Pengertian Tema
Tema yaitu topik yang menjadi payung untuk mengintegrasikan seluruh konsep dan muatan pembelajaran melalui kegiatan main dalam mencapai kompetensi dan tingkat perkembangan yang diharapkan.Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa muatan pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan tingkat perkembangan yang diharapkan.Pelaksanaan tema dan subtema sanggup dilakukan dalam kegiatan pengembangan melalui bermain dan pembiasaan.Tema bukan merupakan tujuan pembelajaran
melainkan sarana untuk mengintegrasikan keseluruhan sikap dalam pengetahuan dan keterampilan yang ingin dibangun.
Manfaat Tema
1. Menyatukan semua aktivitas pengembangan yang mencakup nilai budpekerti agama,sosial emosional, kognitif,bahasa,seni.
2. Menghubungkan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki dengan pengetahuan yang baru.
3. Memudahkan guru PAUD dalam pengembangan kegiatan berguru sesuai dengan konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan.
Program Pengembangan Apa yang Dibangun Melalui Tema?
Tema yang dikembangkan dalam pembelajaran harus sanggup membangun aktivitas pengembangan nilai agama dan moral,fisik motorik,kognitif,bahasa,sosio-emosional dan seni.Berbagai aktivitas pengembangan dicapai melalui banyak sekali stimulasi pendidikan secara terintegrasi dengan memakai tema-tema yang sesuai dengan kondisi forum PAUD/satuan pendidikan dan anak.
Pada pelaksanaannya tema dan kompetensi dasar dikembangkan menjadi muatan pembelajaran. Muatan pembelajaran yaitu cakupan materi yang ada pada kompetensi dasar sebagai materi yang akan dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompentensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Apa Prinsip-Prinsip dalam Memilih Tema?
1. Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari hal-hal yang terdekat dengan kehidupan anak. Dekat dimaksud sanggup bersahabat secara fisik dan juga bersahabat secara emosi atau minat anak.Tema yang terdekat secara fisik dengan anak, contohnya diri sendiri,keluarga,lingkungan rumah, lingkungan sekolah, binatang,tanaman,dan lingkungan alam. Setiap forum tentu mempunyai kondisi yang berbeda-beda,misalnya bagi forum PAUD yang lingkungannya bersahabat dengan pantai,maka tema lingkunganku dengan subtema“pantaiku yang indah” sanggup menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan.Bagi forum PAUD yang lingkungannya bersahabat dengan perkebunan,tema lingkunganku dengan subtema “Kebun” dengan topik bahasan “kebun mangga”, “kebun kelapa” atau
lainnya. “Kebun” sanggup menjadi pilihan tema sesuai dengan prinsip kedekatan.Sementara itu hal-hal yang bersahabat secara emosional dengan anak di antaranya hobi, hal-hal yang disukai anak, fi lm, dan lainnya.Dalam menentukan tema yang bersahabat secara emosional dengan anak,hendaknya guru harus benar-benar mencermati kesesuaian dengan tujuan pendidikan, termasuk juga budaya lokal dan pengaruh yang mungkin muncul.Apabila anak akan mengambil salah satu tokoh untuk dijadikan tema, hendaknya dipertimbangkan sifat dan sikap tokoh tersebut sehingga yang tersampaikan pada anak yaitu huruf yang sesuai dengan yang diharapkan. Contoh, guru sanggup mengangkat tema “dinosaurus” sebab disukai anak-anak. Hal yang harus dipersiapkan guru yaitu segala pengetahuan,
alat peraga dan buku-buku, atau sumber berguru lain yang terkait dengan dinosaurus supaya anak sanggup menggali informasi dari banyak sumber. Contoh lain yang berkaitan dengan hobi anak ibarat mobil, robot, dan boneka sanggup dijadikan sebagai tema.
2. Kesederhanaan, artinya tema yang dipilih yang sudah dikenal anak supaya anak gampang memahami pokok bahasan dan sanggup menggali lebih banyak pengalamannya.Contoh: Berdasarkan prinsip kesederhanaankita sanggup menentukan tema “binatang” dengan subtema “Ayam” melalui sub-subtema yang sederhana kepada penerima didik, misalnya:
a. jenis-jenis ayam
b. pakan ayam
c. cara memelihara ayam
d. perkembangbiakan ayam
e. hasil dari ayam
f. masakan olahan dari ayam
3. Kemenarikan, artinya tema yang dipilih harus menarik bagi anak dan bisa menarik minat
berguru anak.Untuk lebih memperlihatkan kemenarikan minat berguru anak dan kebermaknaan suatu tema,
hendaknya guru sanggup merumuskan tema dalam bentuk kalimat yang inspiratif, misalkan tema “matahari” dirumuskan dengan “matahari sumber kehidupan manusia”, tema “tanaman”dirumuskan menjadi “menanam dan merawat tanaman”, tema “binatang” dirumuskan menjadi
“menyayangi hewan piaraan”Dalam menentukan tema yang menarik bagi anak, guru sanggup melaksanakan pengamatan terhadap hal-hal yang bersahabat dengan anak baik secara fi sik maupun emosional anak, contohnya dengan melaksanakan curah gagasan dengan anak apa yang anak sukai. Pengamatan terhadap topik dialog anak dan lainnya, misalkan: Dinosaurus sanggup dijadikan tema apabila bawah umur membicarakan dinosaurus dalam banyak sekali kesempatan berdiskusi.
4. Keinsidentalan, artinya pemilihan tema tidak selalu yang direncanakan di awal tahun, sanggup juga menyisipkan insiden luar biasa yang dialami anak, contohnya insiden banjir yang dialami anak sanggup dijadikan tema insidental menggantikan tema yang sudah direncanakan sebelumnya.
Teknik Pengembangan Tema
Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini,tema tidak ditetapkan oleh pemerintah, =tetapi bersifat fleksibel penetapannya oleh forum PAUD yang melibatkan seluruh guru pada dikala pemilihan dan penetapannya.Banyak hal di lingkungan kehidupan yang sanggup dijadikan tema.Artinya, apa yang terdapat di lingkungan terdekat ibarat air, batu, kelapa,alat transportasi,laut,dan lain-lainnya sanggup diangkat menjadi tema.Oleh karenan itu, pengembangan tema di setiap forum dapat
berbeda-beda sesuai dengan lingkungan forum tersebut serta kondisi sarana dan prasarananya.
Selanjutnya, tema yang telah ditetapkan akan dimasukkan ke dalam aktivitas semester yang dilengkapi dengan alokasi waktu yang akan dipakai pada setiap tema. Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan keterampilan guru dalam menentukan dan memutuskan tema yang sempurna sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan tema.
Bagaimana merumuskan Tema?
1. Mengidentifikasi tema, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan tema, yaitu (1)
kedekatan, (2) kemenarikan, (3) kesederhanaan,dan (4) keinsidentalan. Beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh guru dalam mengidentifi kasi tema antara lain yaitu sebagai berikut.
a. Amati Lingkungan Sekitar Guru
dalam mengidentifikasi tema sanggup melihat lingkungan sekitarnya, ibarat sawah,ayam, mobil, matahari,dan pohon. Yang dilihat oleh guru tersebut sanggup dijadikan sebagai tema.
b. Perhatikan Sosial Budaya
Kebudayaan yang terdapat di lingkungan sekitar anak sanggup diangkat menjadi tema, sebagai contoh Panjang Mulud di Serang, Karapan Sapi di Madura, dan Perayaan Tabot di Bengkulu.
c. Perhatikan Minat dan Kesukaan Anak
Dalam mengidentifi kasi tema guru juga sanggup melihat minat anak sebagai contoh banyak anak yang tertarik dan menyukai kucing, ayam, dan lainnya.
d. Lakukan Curah Gagasan
Bersama semua guru, hasil mengamatan terhadap lingkungan, sosial budaya, dan minat anak diidentifikasi melalui curah gagasan. Setiap guru diberikan kesempatan untuk memberikan gagasan tema dengan bebas, dan setiap gagasan tema tidak perlu dibahas dan dikomentari, melainkan ditampung sebagai rujukan dalam penetapan tema selanjutnya.
2. Membuat Webbing Tema/Maping Tema
Salah satu teknik dalam pengembangan tema melalui webbing tema (jaring laba-laba). Setiap tema yang telah diidentifikasi dikembangkan ke dalam sub-subtema bahkan sub-subtema dalam bentuk diagram ibarat jaring laba-laba, sebagai contoh webing tema sebagai berikut:
Contoh 1:
Mengembangkan tema menjadi subtema.Contoh di dibawah memperlihatkan pengembangan
tema “diriku” menjadi subtema:
- Cita-citaku,
- Identitasku,
- Tubuhku, dan
- Kesukaanku.
Dari subtema tersebut yang akan dikembangkan yaitu subtema “tubuhku”
Contoh 2:
pengembangan subtema badan ibarat berikut:
Setelah memutuskan subtema yang akan dibahas, selanjutnya dikembangkan menjadi topik yang akan dibahas bersama anak.
Contoh subtema “Tubuhku” akan membahas:
- bagian-bagian tubuh
- kegunaan setiap kepingan tubuh
- yang dibutuhkan supaya badan sehat
- cara merawat tubuh
- bagaimana kalau sakit
- apa penyebab badan menjadi sakit
Penentuan topik yang akan dibahas ini sebaiknya melibatkan anak. Jika tidak memungkinkan, topik yang akan dibahas yaitu pengetahuan gres bagi anak. Untuk menentukan topik, guru harus mencari bacaan supaya pengetahuan yang dibahas bersama anak tidak salah.Guru sanggup menyebarkan kembali subtema menjadi sub-subtema kalau dirasa subtema bersifat umum. Cara menyebarkan subtema menjadi subsubtema sama dengan cara menyebarkan tema menjadi subtema. Dibawah ini dicantumkan contoh menyebarkan tema menjadi subtema dan subtema menjadi sub-subtema.
Contoh 3:
Mengembangkan tema menjadi subtema dan sub-subtema
Tema flora dikembangkan menjadi subtema:
- padi-padian,
- buah-buahan,
- sayur-sayuran, dan
- umbi-umbian.
Setiap subtema tersebut dikembangkan menjadi sub-subtema. Misalnya subtema“buah-buahan” menjadi sub-subtema:
- mangga
- nangka
- rambutan
- manggis
- pepaya, dll.
Tidak semua subtema atau sub-subtema dibahas dalam kegiatan bersama
anak. Pilihlah yang paling penting dan diperkirakan sangat diminati anak dengan
memperhatikan keragaman kegiatan yang sanggup disiapkan guru.Dalam contoh berikut dipilih sub-subtema “mangga”. Setelah menentukan subsubtema,selanjutnya guru menyebarkan topik pembahasan yang terkait dengan sub-subtema yang dipilih. Pengembangan topik pembahasan membantu guru untuk memperluas kosakata gres (term), pengetahuan (fact) gres bagi anak dan mekanisme kegiatan yang menarik.
Download buku pedoman pengembangan tema pembelajaran PAUD
Dapatkan format file buku pedoman pengembangan tema pembelajaran PAUD yang sudah kami siapkan link downloadnya dibawah ini untuk anda semua secara gratis.
Cukup sekian pembahasan kami kali ini wacana buku pedoman pengembangan tema pembelajaran PAUD sesuai dengan judul diatas,kami harap anda semua yang sudah mendapat format materinya supaya berkenan share pembahasan ini supaya menjadi manfaat bagi kita semua yang membutuhkannya terima kasih hingga berjumpa lagi di pembahasan selanjutnya.
Artikel terkait:
Post a Comment for "Buku Pedoman Pengembangan Tema Pembelajaran Paud"