Reviu Kisi - Kisi Usbn Tahun 2018 Oleh Puspendik
Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Reviu Kisi - kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pada tanggal 7 hingga dengan 9 Mei 2018 di Jakarta. Reviu dilakukan untuk tiga mata pelajaran, yaitu Keterampilan, Seni dan Budaya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Kegiatan ini melibatkan widiaiswara dari P4TK, Puskurbuk, dan BSNP.
Menurut Asrijanty Kepala Bidang Penilaian Akademik, Puspendik, tujuan acara ini ialah untuk menelaah kembali kisi-kisi USBN tahun 2018 untuk tiga mata pelajaran, yaitu Keterampilan, Seni dan Budaya, serta PJOK. Hal ini dilakukan untuk perbaikan terhadap kisi-kisi tiga mata tersebut sehabis dilakukan penilaian terhadap kisi-kisi untuk tiga mata pelajaran tersebut.
Kisi-kisi tersebut, tambah Asrijanty, disusun oleh tim dari para guru yang berpengalaman yang dibuat oleh direktorat terkait, ditelaah oleh Puspendik dan ditetapkan oleh BSNP. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa reviu dilakukan pada tiga mata pelajaran ini? Bagaimana dengan mata pelajaran yang lain?.
Asrijanty menyampaikan seiring dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa seluruh mata pelajaran diujikan dalam USBN, maka tidak akan terjadi lagi fovoritisme di kalangan siswa terhadap mata pelajaran tertentu, termasuk mata pelajaran Keterampilan, Seni dan Budaya, serta PJOK. Namun, lantaran karakteristik tiga mata pelajaran ini berbeda dari mata pelajaran lain, maka soal USBN sepenuhnya disusun oleh guru menurut kisi-kisi yang ditetapkan BSNP. Berdasarkan hasil penilaian Puspendik, kisi-kisi tiga mata pelajaran ini perlu diperbaiki.
“Semoga dengan diujikannya semua mata pelajaran dalam USBN, meskipun tidak ada soal dari Pusat untuk tiga mata pelajaran ini, tidak terjadi favoritisme di kalangan siswa di sekolah. Dengan demikian, guru dan murid tetap memperlihatkan perhatian yang sama terhadap semua mata pelajaran”, tambah Asrijanty seraya menambahkan untuk kisi-kisi mata pelajaran lain telah dilakukan pada bulan Februari dan Maret yang lalu.
Sementara itu Bambang Suryadi Ketua BSNP memberikan kebijakan penilaian menurut standar penilaian. USBN merupakan bentuk penilaian oleh satuan pendidikan dan posisi USBN ketika ini sangat penting dan strategis lantaran memilih kelulusan penerima didik dari satuan pendidikan. Namun, kualitas soal USBN perlu ditingkatkan dan salah satu caranya ialah melalui penyusunan kisi-kisi.
Terkait dengan bentuk kisi-kisi, Ketua BSNP menyampaikan bahwa format kisi-kisi UN dan USBN sengaja dibuat generik yang meliputi lingkup bahan dan level kognitif. Tidak ada lagi indikator kompetensi dasar yang dijadikan pola penulisan soal, lantaran hal ini sanggup mereduksi esensi proses pembelajaran yang hanya dilakukan dalam bentuk drilling to the test. Kisi-kisi USBN yang bersifat generik ini mesti dijadikan guru dalam merampungkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berjalan.
“Supaya kisi-kisi yang generik ini sanggup menjadi pola dalam penyusunan soal, maka tugas Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ialah menciptakan indikator menurut kisi-kisi tersebut”, ujar Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Sri Hidayati Kepala Bidang Kurikulum Puskurbuk memberikan bahan perihal relevansi kurikulum dengan penilaian. Menurut Ida, panggilan akrabnya, bagaimana penilaian dilakukan akan memengaruhi proses pembelajaran di kelas. Jika selama ini penilaian hanya dilakukan dalam bentuk pilihan ganda, maka proses pembelajaran juga cenderung dilakukan dengan proses menghafal. Oleh lantaran itu, mulai tahun ini, soal USBN tidak hanya meliputi model soal pilihan ganda, tetapi juga meliputi soal usaian atau esai.
Sumber: http://bsnp-indonesia.org
Demikian informasi yang sanggup kami sampaikan. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Reviu Kisi - Kisi Usbn Tahun 2018 Oleh Puspendik"